Sukses

Gelar Aksi 1.000 Lilin, Suporter Menyuarakan 3 Sikap atas Batalnya Piala Dunia U-20 2023

Richard Achmad mengatakan aksi ini merupakan bentuk duka cita atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Liputan6.com, Jakarta- Ribuan suporter sepak bola dari berbagai klub di Indonesia menggelar aksi 1.000 lilin dan doa bersama untuk sepak bola Indonesia pada Selasa (4/4/2023). Aksi ini dilakukan di Gedung Joeang 45, Jakarta, setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Sekretaris Jenderal Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Richard Achmad mengatakan aksi ini merupakan bentuk duka cita atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Richard menyampaikan aksi politis sejumlah pihak berujung pada kerugian besar yang harus ditanggung sepak bola Indonesia. Richard menilai pembatalan tidak sekadar mencoreng citra sepak bola Indonesia, melainkan juga membunuh harapan generasi muda yang sudah berlatih keras menyambut ajang sepak bola terbesar di tingkat junior tersebut.

"Aksi ini terkait gugurnya mimpi anak bangsa untuk berkiprah di pentas internasional yaitu Piala Dunia U-20," ujar Richard di Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Untuk itu, lanjut Richard, PN-SSI bersama sejumlah pihak yang tergabung dalam Gerakan Sepak Bola untuk Rakyat (GSR) menyuarakan tiga sikap utama dalam aksi tersebut. Poin pertama mengarah kepada para politisi yang harus bertanggung jawab atas pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Para politisi yang membuat gaduh gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia agar meminta maaf kepada publik sepakbola," ucap Richard.

2 dari 3 halaman

Dukungan kepada PSSI

Poin kedua, lanjut Richard, meminta pemerintah dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) harus memberikan trauma healing kepada para penggawa Timnas U-20. Richard menyampaikan para suporter juga berkomitmen berada di belakang Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk membenahi carut marutnya sepakbola nasional

"Suporter memberikan dukungan penuh kepada PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk memperjuangkan sepakbola Indonesia di mata dunia internasional," kata Richard.

3 dari 3 halaman

Kecewa Berat

Selain Richard, acara 1.000 lilin ini juga dihadiri Koordinator Nasional GSR Ferri Bastian, Amsori Bahruddin Syah (Ketum Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia), dan Sigit Nugroho (Pengamat Olahraga Nasional).

Dalam sesi diskusi, ketiga pembicara yang hadir sama-sama mengutarakan rasa kesedihannya seusai mendengar Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Mei mendatang.

"Soal perasaan saya pikir sama seluruh Indonesia, kecuali para tokoh politik yang merasa sukses menggagalkan. Kalo saya jujur sedih karena saya juga tahu persiapan cukup lama terutama pemain ya,” ujar Sigit seperti dikutip antara.

“Sama lah, bahwa sedih dan kecewa. Yang awalnya kita bangga dan karena kita akan menjadi bagian sejarah panjang Indonesia soal sepak bola,” ucap Richard.

"Tetap sama lah perasaan. Apapun ceritanya, timnas kan jadi simbol, simbol sebuah negara. Ketika timnas kita gak bisa hadir di Piala Dunia tentunya ini menjadi duka bagi Ibu Pertiwi, duka kita semua, duka seluruh masyarakat Indonesia," kata Amsori.